Blogroll

Varian Baru Virus Corona Bernama “VUI 202012/01” Ditemukan di Inggris. Waspadalah!

Kamis, 20 Mei 2021, Mei 20, 2021 WIB Last Updated 2021-05-20T07:21:02Z
masukkan script iklan disini
Baca Juga

 



Ditemukannya varian baru virus corona pada awal Desember 2020 atau di akhir tahun 2020 di Inggris, telah menggegerkan dunia!. Bahkan sejak itu, banyak negara mulai menutup akses dari dan menuju negara tersebut.


Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang berasal dari virus SARS-CoV-2 yang lebih menular. Para komunitas ilmiah, ilmuwan dan peneliti di Inggris langsung mempelajari virus corona jenis baru ini yang sudah bermutasi.


Pada hari Sabtu (19/12/2020), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pembatasan baru karena munculnya varian baru tersebut.


Beberapa negara Uni Eropa dan Kanada, melarang atau membatasi beberapa penerbangan dari Inggris untuk mencegah penyebaran yang diduga lebih cepat akibat varian baru ini.


Bagaimana Ilmuwan Menemukannya?


Bagaimana ilmuwan Inggris menemukan varian baru virus corona SARS-CoV-2 ini? Varian baru virus penyebab Covid-19 ini dapat teridentifikasi berkat pengawasan tingkat tinggi yang dilakukan para ilmuwan.


Dilansir dari BBC News, Rabu (23/12/2020), varian baru dari virus yang menyebabkan Covid-19, pertama kali teridentifikasi di Kent. Diduga varian baru virus SARS-CoV-2 ini telah menyebar atau berasal dari luar Inggris.



Kent merupakan sebuah county di Inggris bagian tenggara. Dari sinilah diketahui varian CoViD-19 bernama VUI 202012/01 terdeteksi


Para ilmuwan Inggris yang tergabung dalam Covid-19 Genomics Consortium (Cog-UK) telah melacak sejarah genetik dari lebih 150.000 sampel virus SARS-CoV-2.


Jumlah tersebut setara dengan sekitar setengah urutan genetik virus corona di dunia.


“Pengawasan genomik tingkat tinggi dilakukan di Inggris, artinya jika Anda menemukan sesuatu di mana pun, Anda mungkin akan menemukannya di sini dulu,” kata Prof. Sharon Peacock, kepala Cog-UK.


Kode genetik virus adalah instruksi manual yang akan menginformasikan tentang bagaimana virus beroperasi. Saat virus bereplikasi, kesalahan kecil atau jika terjadi perubahan akan diteliti dengan akurat.


Kemungkinan ini bermanfaat dalam membantu agar virus tidak mudah menyebar lebih cepat dari orang ke orang.


Maka, dengan mengurutkan genom virus corona memungkinkan para ilmuwan untuk melihat bagaimana virus berubah saat mereka bermutasi secara halus dari waktu ke waktu.


Selain itu, dengan pengawasan genomik tingkat tinggi ini, ilmuwan juga akan dapat melihat bagaimana wabah menyebar, dengan melihat kelompok varian virus tersebut. Hal ini semacam pekerjaan detektif genetik yang memungkinkan ilmuwan mengetahui asal wabah awal di Inggris pada musim semi lalu.


Asal Virus SARS-CoV-2 Yang Bermutasi Masih Misterius!


Berdasarkan varian virus yang beredar, wabah awal di Inggris lebih banyak berasal dari Eropa daripada China. Kendati varian baru virus corona SARS-CoV-2 ini ditemukan di Inggris, namun para ilmuwan masih belum mengetahui pasti dari mana pertama kali versi mutasi virus ini muncul.


“Kami tidak tahu apakah mutasi dimulai di Kent atau apakah itu berasal dari tempat lain. Dan kami tidak tahu apakah itu (varian virus baru) sudah menyebar dari Inggris ke negara lain,” kata Prof. Peacock ketika itu.


Sementara itu, Prof. Tom Connor, ilmuwan lain yang terlibat dalam pengurutan genom Covid-19 di Wales meyakini kemungkinan varian serupa muncul di seluruh dunia, tetapi mungkin belum terdeteksi.


“Kami mengurutkan (genom virus corona) di Inggris pada tingkat yang tidak proporsional,” kata dia.


Prof. Connor menambahkan untuk mengetahui sejauh mana varian telah menempuh perjalanan atau dari mana asalnya, maka perlu membandingkan catatan dari negara lain. Akan tetapi, data pembanding tersebut seringkali tidak ada.


Misalnya saja Public Health di Wales telah mengurutkan sekitar 4.000 genom dalam seminggu terakhir, lebih banyak dari seluruh Perancis sejak awal pandemi.


Sedangkan Prof. Ravi Gupta dari University of Cambridge juga menunjukkan bahwa bukan kebetulan jika telah terjadi mutasi multiple yang menarik ini, juga telah terlihat di Afrika Selatan atau negara lain yang melakukan banyak pengurutan genom.


Bahkan, di negara-negara Eropa lain yang sangat cepat mengalami mutasi virus corona yang juga patut diperhatikan, yakni Denmark dan Belanda. Kedua negara ini juga memiliki sistem pengawasan yang kuat.


Mutasi Virus Corona Yang Berbeda!


Varian virus SARS-CoV-2 yang ditemukan ini sangat berbeda dan telah menimbulkan kekhawatiran bagi dunia! Hal itu dikarenakan mutasi varian virus tersebut melibatkan 23 mutasi terpisah, 17 di antaranya terkait dengan penyusun protein yang membentuk virus.


Ilmuwan mengatakan bahwa jika faktanya begitu, maka ada begitu banyak mutasi yang muncul sekaligus dinilai sangat tidak lazim.



SARS-CoV-2 virions with visible coronae.


“Sinyalnya sangat tajam. Kami memiliki sejumlah besar garis keturunan atau varian yang beredar di Inggris dan melihat satu varian meningkat dengan cara yang dimilikinya, dengan kecepatan yang sangatlah tidak biasa,” jelas Prof . Connor.


Saat ini, para ilmuwan meyakini bahwa mutasi tersebut telah membuat virus lebih menular, meski tidak lebih mematikan.


Profesor virologi dan wakil direktur divisi infeksi dan kekebalan di University College London, Judith Breuer mengatakan mutasi virus SARS-CoV-2 yang menghasilkan varian baru tersebut, bisa terjadi hanya karena perubahan perilaku saja.


“Tetapi semua itu sekarang telah diperhitungkan. Sebaliknya, peningkatan penularan varian baru virus corona ini kemungkinan besar disebabkan oleh perubahan biologis pada virus,” jelas Prof. Breuer.


Kendati demikian, dengan munculnya varian baru virus corona SARS-CoV-2 di Inggris ini menjadikannya ada potensi penyebaran yang pesat. Kontak manusia dan jarak sosial menjadi alat utama dari penyebaran tersebut, maka sangat penting untuk mengendalikan penyebarannya.


Apakah Varian Baru Virus Corona Yang Ditemukan Lebih Menular dan Berbahaya?


Menyangkut persoalan varian baru virus corona yang memicu kekhawatiran masyarakat secara global ini, Pakar Biologi Molekuler, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo PhD, angkat bicara. Ia mencoba menjelaskan, apa yang dimaksud dengan ditemukannya varian baru.


Ahmad mengatakan, bahwa melihat dari penjelasan ahli mikrobiologi yaitu Prof. Nick Loman di University of Birmingham UK, varian baru virus SARS-CoV-2 ini diberi nama VUI 202012/01.


“Jadi, VUI adalah varian under investigatin (VUI), jadi variasi ini masih dipelajari,” kata Ahmad dalam akun sosial media resmi instagramnya.


Sementara itu, pemberian nama angka 202012/01 tersebut dimaknakan varian baru pertama ini ditemukan pada bulan 12 atau Desember 2020.


Dalam varian ini, ditemukan mutasi asparigine pada pos 501 (N501Y) yang menjadi tirosin pada protein spike. “Paku” atau spike adalah istilah yang digunakan untuk penamaan batang-batang kecil mirip duri / rambut pada corona virus. Paku-paku inilah yang dianggap mirip “mahkota” yang kemudian virus jenis ini dinamakan “corona” yang berarti mahkota.



“Paku” atau spike adalah istilah yang digunakan untuk penamaan batang-batang kecil mirip duri / rambut pada corona virus. Paku-paku inilah yang dianggap mirip “mahkota” yang kemudian virus jenis ini dinamakan “corona” yang berarti mahkota.


Untuk diketahui, protein spike pada virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 adalah protein yang penting bagi virus untuk menginfeksi tubuh manusia, karena berlekatan dengan reseptor ACE2.


“Apakah ini membuat virus tersebut menjadi lebih efektif (menginfeksi)? Kita tidak tahu saat ini,” ujarnya. Akan tetapi, kata Ahmad, memang di UK sendiri angka peningkatan atau penambahan kasus infeksi Covid-19 saat ini sedang tinggi. Di saat bersamaan, varian baru ini ditemukan, sehingga frekuensinya lebih meningkat.


“Jadi, yang mereka mau katakan adalah adanya asosiasi tipe varian ini (mutasi N501Y) dengan naiknya angka penularan kasus Covid-19 di UK,” ucap dia. Namun, terkait apakah asosiasi ini menjadi penyebab meningkatnya penularan virus corona, menurutnya itu adalah hal yang berbeda.


Ahmad menekankan, ada banyak mutasi di protein spike, sejauh ini yang diketahui sudah ada sekitar 4000 mutasi protein spike virus SARS-CoV-2.


“Tentu saja, apakah mutasi ini selalu berdampak buruk? Belum tentu,” jelasnya. Sebab, kata Ahmad, barangkali di antara mutasi-mutasi yang terjadi tersebut ada yang membuat virus jadi mudah menyebar, tetapi ada juga yang membuat virus tersebut berkurang efek keganasan ataupun efek gejala beratnya.


“Dan yang kita ketahui hingga saat ini, belum ada bukti bahwa varian N501Y ini – yaitu asparagin 501- tirosin ini berasosiasi dengan pasien-pasien dengan gejala lebih berat,” tegasnya. n(online)


Pustaka:


cnbc,The U.K. has identified a new Covid-19 strain that spreads more quickly. Here’s what they know

kompas, varian baru virus corona ditemukan,apakah lebih berbahaya?

kompas, varian baru virus corona Inggris,bagaimana ilmuwan menemukannya?





Komentar

Tampilkan

Terkini